Jumat, 02 April 2010

Apa sih "hamil anggur" itu???

ada seorang ibu yang bernama Mrs.X, ia didiagnosa "Hamil Anggur". Namun Mrs.X tetap saja percaya bahwa ada bayi dalam kandungannya.Mrs.X tetap menjaga kehamilannya dan ia tidak mau mengikuti saran dokter untuk melakukan kuretase...

Fenomena "Hamil Anggur" ini memang sudah banyak terdengar di masyarakat.Sebagian Masyarakat mengganggap seorang wanita yang "Hamil Anggur" sudah terkena kutukan atau guna-guna dari orang jahat. Maklum,, masyarakat masih percaya pada mitos dan hal-hal gaib,bahkan tidak banyak diantaranya adalah masyarakat yang berpendidikan. berbeda dengan kasus Mrs.X, ia yakin dan percaya bahwa ia akan diberikan anak oleh Yang Maha Kuasa.

APA ITU HAMIL ANGGUR,,,,???

"Hamil Anggur" atau MOLA HIDATOSA adalah kelainan di dalam kehamilan dimana jaringan plasenta (ari-ari) berkembang dan membelah terus menerus dalam jumlah yang berlebihan. Mola dapat mengandung janin (mola parsial) atau tidak terdapat janin di dalamnya (mola komplit). Pada kebanyakan kasus, mola tidak berkembang menjadi keganasan, namun sekitar 2-3 kasus per 1000 wanita, mola dapat berubah menjadi ganas dan disebut koriokarsinoma. Kemungkinan terjadinya mola berulang berkisar 1 dari 1000 wanita. Kadar hormon yang dihasilkan oleh mola hidatidosa lebih tinggi dari kehamilan biasa.

Kenapa disebut Hamil Anggur ? karena kehamilannya tidak ada bayi, melainkan gelembung2 yang berisi darah sehingga warnanya merah keunguan menyerupai anggur.


JENIS HAMIL ANGGUR...???

mola hidatidosa juga memiliki beberapa jenis,yaitu:

mola hidatidosa klasik / komplet : tidak terdapat janin atau bagian
tubuh janin. Ciri histologik, ada gambaran proliferasi trofoblas,
degenerasi hidropik villi chorialis dan berkurangnya vaskularisasi /
kapiler dalam stroma. Sering disertai pembentukan kista lutein (25-30%).


















mola hidatidosa parsial / inkomplet : terdapat janin atau bagian
tubuh janin. Ciri histologik, terdapat jaringan plasenta yang sehat dan
fetus. Gambaran edema villi hanya fokal dan proliferasi trofoblas hanya
ringan dan terbatas pada lapisan sinsitiotrofoblas. Perkembangan janin
terhambat akibat kelainan kromosom dan umumnya mati pada trimester
pertama.












PENYEBAB....???

Penyebab terjadinya mola belum sepenuhnya dimengerti.
Penyebab yang paling mungkin adalah kelainan pada sel telur, rahim dan/atau kekurangan gizi.

Resiko yang lebih tinggi ditemukan pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun atau diatas 40 tahun.
Faktor resiko terjadinya mola adalah:
1.Status sosial-ekonomi yang rendah
2.Diet rendah protein, asam folat dan karotin.

GEJALA...???
Gejalanya bisa berupa:
1.Perdarahan dari vagina pada wanita hamil (trimester I)
2.Mual dan muntah berat
3.Pembesaran perut melebihi usia kehamilan
4.Gejala-gejala hipertiroidisme ditemukan pada 10% kasus (denyut jantung yang cepat, gelisah, cemas, tidak tahan panas, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, tinja encer, tangan gemetar, kulit lebih hangat dan basah)
5.Gejala-gejala pre-eklamsi yang terjadi pada trimester I atau awal trimester II (tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki-pergelangan kaki-tungkai, proteinuria).

DIAGNOSA...???

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
1.Serum HCG untuk memastikan kehamilan, lalu HCG serial (diulang pada interval waktu tertentu)
2.USG panggul
3.Rontgen dada dan CT scan/MRI perut.

PENATALAKSANAAN...???

Mola harus dikeluarkan seluruhnya dari dalam rahim yang biasanya dilakukan melalui tindakan dilatasi dan kuretase atau lebih dikenal sebagai kuret. Sebagai alternatif dapat digunakan obat oksitosin atau prostaglandin untuk membuat rahim berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Setelah itu tindakan kuretase tetap harus dilakukan untuk memastikan rahim sudah bersih.

Ibu harus memeriksakan darah dan air seninya secara teratur selama 1 tahun setelah dilakukannya tindakan untuk memastikan hormon hCG kembali normal dan tidak ada pertumbuhan jaringan plasenta lagi. Apabila terapi berhasil dengan baik maka wanita pada umumnya dapat kembali hamil lagi jika mereka menginginkannya. Namun penting untuk diingatkan bahwa sebaiknya wanita dengan mola tidak hamil terlebih dahulu selama 12 bulan pertama.

0 komentar: